);

Pernah dengar istilah Toxic Relationship? Atau malah pernah menjalaninya tapi bahkan tidak sadar sama sekali sampai akhirnya dirimu benar-benar kehabisan ‘darah’ dan terpaksa menyerah?

Well, pada dasarnya toxic berarti racun. Lalu jika digabungkan dengan kata relationship, maka kira-kira artinya jadi begini: ‘Suatu hubungan yang pada dasarnya tidak membawa manfaat (kepuasan seksual diluar hitungan) tapi justru menghabiskan waktu, pikiran, tenaga, materi, dan hal penting lainnya sehingga banyak kualitas dan self worth yang luntur dari diri seseorang yang terlibat di dalamnya namun mereka yang terlibat seringkali tidak menyadari term ini, bahkan marah besar ketika diingatkan.’

Sederhana bukan?

Tidak Sadar, Tiba-tiba Tenggelam Hingga Dasar

Pada umumnya, mereka yang terlibat dalam toxic relationship benar-benar tidak sadar bahwa hubungan yang sedang dijalaninya itu tidak membawa manfaat sama sekali. Menurutnya ada, tapi ia tidak tau bahwa terkadang tingkah dan tindakannya seringkali membuat orang geleng-geleng kepala atau urut dada karena semakin lama, semakin tidak masuk akal.

Biasanya salah satu dari pasangan yang sedang menjalani hubungan toxic ini tidak sepenuhnya menaruh kasih sayang yang diharapkan oleh orang yang satunya. Bisa jadi dia hanya memanfaatkan, memperalat, atau malah hanya sekedar untuk memberi makan hasrat mereka. Meskipun keduanya sama-sama menikmati ‘sesi enak’ itu, namun tetap saja, ada satu pihak yang dirugikan.

Toxic relationship seringkali berlangsung lama. Secara tidak sadar, salah satu atau keduanya justru tidak bahagia sama sekali, tapi seolah tidak bisa lepas juga karena ada hal lain yang tidak bisa dijelaskan. Mungkin karena terikat, mungkin karena butuh tempat untuk bertukar kasih sayang.

Apapun itu, hubungan toxic seringkali tidak terdeteksi oleh mereka yang terlibat hingga akhirnya energi mereka habis. Hati mereka menjadi tidak peka lagi terhadap hal-hal sensitif. Atau bahkan tidak bisa lagi memandang sesuatu dengan akal sehat sebab terlalu terbiasa mendengar hal-hal manis yang sengaja dipakai salah satu pihak untuk mencuci otak mereka.

 

Jadi Apa Dong Tandanya Kalau Kita Sedang Dalam Hubungan ‘Racun’?

Pernah nggak sih dinasehatin temen atau keluarga bahwa seseorang yang sedang kamu puji-puji itu tidak baik atau tidak pantas untuk dirimu tapi justru kamu malah marah ke mereka dengan alasan doi yang dimaksud adalah orang yang sempurna. Itu adalah salah satu pertanda.

Namun sebelum menyimpulkan bahwa hubungan yang sedang kamu jalani adalah toxic relationship atau bukan, ada baiknya kamu perhatikan dulu beberapa hal di bawah ini.

  1. Dia tidak pernah berusaha mengalah. Selalu kamu yang menghabiskan waktu, tenaga, uang dan pikiran untuk tetap dengan dia, tetap dapat bertemu dengan dia.
  2. Orang-orang terdekat terlihat mulai cuek sama kamu seolah tidak peduli padahal mereka hanya lelah menghadapi kamu yang ‘buta’ banget sama fakta. Atau orang terdekat terlihat risih karena secara tidak langsung, hubungan toxic kamu pasti ngefek ke mereka tapi tidak ada yang berani buka suara karena lagi, enggan berhadapan dengan kamu yang keras kepala mempertahankan orang itu.
  3. Kamu menuruti apapun kemauan pasanganmu ini, mulai dari menghampiri dia, ini-itu yang tidak masuk akal, ini-itu yang nyusahin kamu, bahkan mulai membuatmu rela mengorbankan materi berlebihan demi dia, mengorbankan waktu bersama keluarga demi dia. Parah kan?
  4. Kok rasanya hidupmu hambar, beban pikiranmu berat, mengerjakan pekerjaan tidak betah, di luar bosan, di rumah apalagi. Kamu bahkan tidak pernah lagi menikmati waktu untuk dirimu sendiri. Peeps, ini adalah lampu merah yang harus kamu perhatikan sebagai rambu-rambu bahwa kamu harus berhenti. Kenapa, coba ingat lagi, apa aja yang telah kamu dapat dari hubungan ini dan apa saja yang hilang sejak kamu menjalani hubungan dengan si dia yang menurutmu rupawan ini.

 

Apapun Itu, Cintai Diri Sendiri

Terlepas dari toxic atau tidaknya relationship yang sedang kamu jalani, atau toxic atau tidaknya orang yang menurutmu kamu cintai ini, jangan lupa untuk mencintai diri sendiri.

Kenapa? Karena se-toxic apapun suatu hubungan yang tidak kamu sadari, jika self-love kamu tinggi, kamu akan tau worth kamu seperti apa dan ngeh sendiri bahwa lama-lama kamu merasa tidak pantas berada dalam kesulitan akibat seseorang.

Percayalah, jika seseorang benar-benar menyangimu, dia tidak akan tega membuatmu mondar-mandir, kelelahan, kurang istirahat, berkorban banyak materi, atau pusing oleh banyak pikiran. Orang yang menyayangimu tidak akan pernah membiarkanmu mengambil keputusan yang salah, bukannya malah mencuci otakmu untuk melakukan sesuatu yang besar tapi justru menyulitkanmu dan hanya menguntungkan dirinya sendiri.

Sweeties, cinta tidak bekerja seperti itu. Sebuta-butanya kamu ketika jatuh cinta, sebrutal-brutalnya kamu bertindak yang tidak masuk akal, cinta akan menemukan caranya sendiri untuk membuat dirimu dan seseorang itu bahagia. Bukannya malah saling menyulitkan. Cinta tidak akan pernah membuatmu merasa terjebak.

Jadi jika menurutmu hubungan yang sedang kamu jalani adalah ‘racun’, lepaskan segera. Jika sulit dan berat, atau malah kamu bilang “tidak segampang yang kamu bilang Suci,”, trust me, ada cara kok untuk buang racun. Yang kecanduan narkoba aja bisa sembuh.