Di sana senja datang lebih awal
Gelap memeluk matahari sebelum panggilan suci menggema di alun-alun
Bulat dan tidak terlalu terang
Aku terpesona dengan warnanya
Lalu ujung kemejaku bergeming
Angin dari laut Jawa meniup sebatang badan
Yang aku tak suka
Mengapa sejauh ini masih saja aroma parfummu dibawa-bawanya?
Padahal ketika pertama melihat pantai utara
Aku tidak terlalu menyebut namamu
Sekali mungkin
Atau lebih dan aku lupa menghitungnya
Setelah Tegal benar-benar bercumbu dengan malam yang tidak terlalu beku
Baru aku tahu kebodohan ini diberi nama rindu
Tegal, 18 September 2018
Trackbacks/Pingbacks